tag:blogger.com,1999:blog-84748097640223276412024-03-05T06:50:43.645-08:00Catatan PerjalanankuTiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-89568055192796388252013-12-06T18:00:00.004-08:002013-12-06T18:00:53.513-08:00Jala-Jalan ke Kota BerlinDari rumah kos di Hamburg saya buru-buru mengejar kereta pagi. Makan pagi pun tak sempat, hanya mengunyah beberapa lembar roti tipis dengan keju. Kaget juga ternyata kereta pagi yang menuju stasiun sentral (Hbf) penuh dengan anak muda. Kayaknya mereka pulang dari malam mingguan terus pulang tanpa tidur lagi.<br />
<br />
Di stasiun sentral saya membeli tiket yang menuju Berlin. Tentu tiket kereta murah yang berlaku sehari yang keretanya berhenti di hampir setiap stasiun.Harga tiket <span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">€</span>33 dan kereta berangkat jam 6.20. Keretanya cukup nyaman bertingkat 2, kursi menghadap ke depan dan tempat duduknya nyaman. Berbeda dengan tiket dalam kota, did alam kereta petugas pemeriksa tiket terus bekerja memeriksa tiket. Pas ada pemeriksaan tiket, petugas wanita menayakan tiketku. Waktu saya menyerahkan tiket petugas itu seolah-olah menanyakan sesuatu sambil menunjukkan sesuatu di tiket. Saya kaget dikira tiketnya salah. Eh ternyata menyuruh supaya tiketnya dikasih nama.<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Jam 8 kereta sudah sampai di Schewerin, di sana saya
ganti kereta yang menuju berlin, tapi sebelumnya sambil nunggu kereta datang
saya mampir dulu di toko buku untuk membeli 2 kartu pos yang bergambar foto
kota schewerin. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Ketika sampai di Hbf Berlin jam 10.30. Mula-mula yang dituju
adalah toilet. Ternyata ada di lantai atas. Pas masuk ternyata ada penjaganya dan
bayar €0.8, mahal juga. Ternyata toilet ada penjaganya bukan hanya di terminal yang ada di Indonesia. Setelah itu mencari peta jalur kereta. Yang saya tuju
pertama kali adalah Brandenburg gate, nama stasiunnnya Unter der Linden jalur
S1-bahn. Karena tidak punya peta bingung juga sebelah mana dari stasiun
tempatnya. Tapi untung sebelum masuk stasiun terlihat bangunan yang berkubah
kaca. Setelah turun langsung menuju bangunan yang berkubah tsb yang tiada lain
adalah Reichstag, bangunan gedung parlemen Jerman. Di depannya ada lapangan
luas dan hijau. Di sana saya berfoto.<o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt3OZ2dcl9MpzuF-4MJxnYi0HGXohODJinLBbKfrr69s_AKmoyJtqvCnZPLEEC4Z_9_L0ecStDqfxMTmcaKBb44QOlA891J3mjHueUz5OJMtt2mg0RulsFfCBlsQpxo6ZFm03rnd5IC5o/s1600/Berlin4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt3OZ2dcl9MpzuF-4MJxnYi0HGXohODJinLBbKfrr69s_AKmoyJtqvCnZPLEEC4Z_9_L0ecStDqfxMTmcaKBb44QOlA891J3mjHueUz5OJMtt2mg0RulsFfCBlsQpxo6ZFm03rnd5IC5o/s400/Berlin4.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; text-align: start;"> Depan gedung Reichstag, gedung parlemen kekaisaran Jerman</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Dari sana saya jalan kaki menuju Brandenburg Gate.
Bangunan ini dibangun th 1788 dan menjadi simbol dibaginya Berlin barat dan
timur. Di sini banyak wisatawan yang datang. Di sini saya berfoto juga. Sambil
jalan ke stasiun terdekat, saya ke toko souvenir dan membeli piring dan peta
berlin. Baru setelah ada peta jadi mudah mencari posisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnA4OVT4sBgUV9E7UVlbZbKXsQ75NWXyzJP0lJvojBzeW5QiI023RpGe_rBF7ZwfVsYKO5gA0w1qQUlzne_e0I5LmppmvxReU8OSsVHou3Fx0NMI_gbU-pSxaS5ULBCU8Ua6_wa6bpw5o/s1600/Berlin2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnA4OVT4sBgUV9E7UVlbZbKXsQ75NWXyzJP0lJvojBzeW5QiI023RpGe_rBF7ZwfVsYKO5gA0w1qQUlzne_e0I5LmppmvxReU8OSsVHou3Fx0NMI_gbU-pSxaS5ULBCU8Ua6_wa6bpw5o/s320/Berlin2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; text-align: start;">Brandenburg Gate</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Tujuan selanjutnya adalah Neue Synagoge Berlin, dekat
stasiun Oranienburger str, jalur s-bahn. Pas saya masuk, tas, dompet, sabuk
harus dilepas untuk diperiksa dengan detektor logam. Dikira nggak bayar saya
nyelonong saja ke dalam, tapi pas dipintu ada orang yang nagih tiket. Pura pura
nggak tahu saya bilang mau ke toilet dulu, terus kabur ke luar. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Dari sana saya
mau balik stasiun, tapi pas belokan ada gedung kuno dan terus saya dekati.
Ternyata antik juga, namanya Bode Museum. Di depannya ada fleamarket barang
antik dan buku lama. Sambil lihat-lihat
buku saya jalan ke arah museum satu lagi namanya Pergamon Museum. Pas dilihat
tarifnya €8, mahal juga. Terus jalan lagi dekat katedral besar. Saya coba
masuk tarifnya €5. saya coba naik ke
atas menaranya. Karena dikejar waktu saya cepat-cepat turun lagi ke bawah. </span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: FI;">Dan di lantai bawah tanah ada tempat peti –peti mati orang-orang terhormat.
Dari sana saya jalan kaki ke stasiun terdekat yaitu hackescher Markt. </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Dari sana saya terus ke Berlin wall documentation center dekat stasiun
Nordbanhof. Di sana ada benteng berlin yang masih tersisa utuh. Di gedung
center nya ada beberapa foto sejarah dibangunnya tembok berlin yang dibangun
tahun 1961 dan diruntuhkan tahun 1989. <o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLEBOiUUUNzyoDNynbo1rIJ5P2WDHu_PKq55gnL4H6AMQ42hVJ1_XrpVoaIQDO05VzZe_aTStAhGODZZoMBfbKjtYTOVX96o0lYpmYksJN0oXam_sQArhbJpCXEZUShlEHu41yfMyuACc/s1600/DSC04551.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLEBOiUUUNzyoDNynbo1rIJ5P2WDHu_PKq55gnL4H6AMQ42hVJ1_XrpVoaIQDO05VzZe_aTStAhGODZZoMBfbKjtYTOVX96o0lYpmYksJN0oXam_sQArhbJpCXEZUShlEHu41yfMyuACc/s400/DSC04551.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sisa tembok Berlin yang masih utuh yang saya ambil fotonya dari Berlin wall documentation center</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="DE" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt;">Dari
benteng berlin saya teruskan naik u-bahn ke Alexander Platz. </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Di sekitarnya ada menara pemancar tv, gereja dan bangunan tinggi yang
namanya Rotes Rathaus. Setelah foto-foto lalu balik lagi ke stasiun dan
diteruskan ke Zoologischer Garten untuk lihat gereja yang kena bom pada PD II
naik s-bahn. </span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha6xRGj-jH7vUmuxoMd2caTEpE-a0Kbhkl7L5CpfPEytf20LW4nCdDjY4G8szhO2LLQeU3GSYYKmBUwfPieMGf4oJsLD-0maWa2chV8tMoGQvlEOy4DHACO2pI8xjD1ZnRQLJzk827d0c/s1600/Berlin5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha6xRGj-jH7vUmuxoMd2caTEpE-a0Kbhkl7L5CpfPEytf20LW4nCdDjY4G8szhO2LLQeU3GSYYKmBUwfPieMGf4oJsLD-0maWa2chV8tMoGQvlEOy4DHACO2pI8xjD1ZnRQLJzk827d0c/s320/Berlin5.jpg" width="199" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Depan gedung Rotes Rathaus</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Satu stasiun sebelum masuk Zoologischer garten, saya lihat seperti ada fleamarket dan saya
niatkan pulangnnya mau mampir. Setelah ngambil foto gereja yang namanya
Memorial church tsb, karena sudah mau jam 4 saya balik lagi ke stasiun dan
menuju stasiun yang ada fleamarket. Di fleamarket tsb dagangannya barang-barang
antik dan pedangannya kebanyakan orang timur tengah. Di pasar tsb saya beli
cangkir dan tatakannya. Terus saya bertanya ke pedagannya dari mana. Dan
ternyata orang Palestina. Terus dia ngasih murah barangnnya setelah tahu saya
orang Muslim. Setelah itu saya cepat cepat pergi lagi ke stasiun untuk balik
lagi ke Hbf. Karena kereta yang ke arah Hamburg berangkat jam 5.22, sambil nunggu
kereta saya jalan-jalan ke depan stasium Hbf. Di depannya ada sungai/kanal dan
ada lalu-lalang perahu wisata. Jam 5 saya kembali lagi ke dalam stasiun dan
beli hamburger ikan di kios karena perut lapar. Di kereta saya memilih duduk di
lantai atas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Perjalanan pulang cukup lama. Jam 9 malam sampai di
Schwerin, terus berangkat lagi ke Hamburg jam 9.30 dan sampai di Hamburg HBf
jam 10 lebih, dan sampai ke rumah jam 11 malam.<o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjZmf0RcRGf1Aqhn_ghPjtZYGnTe5bPpQKpuoY4UFSjyGZwuTxpO2co4PNXtEdzwFCqz-wRv7qp99h9KvLPfueBLG3ZNG89OjUUO_0fz_cmFG7kTseIwdZIJFhCZdMHGoUZS4igeWawsw/s1600/DSC04576.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjZmf0RcRGf1Aqhn_ghPjtZYGnTe5bPpQKpuoY4UFSjyGZwuTxpO2co4PNXtEdzwFCqz-wRv7qp99h9KvLPfueBLG3ZNG89OjUUO_0fz_cmFG7kTseIwdZIJFhCZdMHGoUZS4igeWawsw/s320/DSC04576.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Depan stasiun sentral Berlin (Hbf)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bagi anda yang tinggal sekitar Pamulang, Pondok Cabe, Ciputat dan Muncul yang memerlukan informasi tiket pesawat, tidak perlu keluar rumah cukup kontak saja <a href="http://tiketclub.com/">Tiketclub.com</a> dengan alamat di bawah ini:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://tiketclub.com/"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4aE9lEn0qUqqv3rMf_yt14pMmRm8zHiLS2kHuyGr1LsYyW_b7105bL8KXuSQrW0svj8z2bUodVKhsGa4dna4V4SqUbP0ffqK7WC__Gp6ClX1IGrPP5PdKWt_rEsVguhbuBcvwMbx6PxSq/s1600/alamat+baru.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-387937702655009062013-04-29T06:46:00.000-07:002013-04-29T06:46:46.310-07:00Menyusuri Kota Akihabara TokyoEntah berapa kali saya mengunjungi Akihabara Tokyo. Setiap saya mengunjungi Tokyo selalu menyempatkan diri jalan-jalan ke Akihabara, meski tidak selalu belanja. Memang Akihabara menjadi daya pikat tersendiri khususnya bagi pemburu barang-barang elektronik.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://qjphotos.files.wordpress.com/2008/02/shopkeeper.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="http://qjphotos.files.wordpress.com/2008/02/shopkeeper.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Toko yang menjual barang elektronik</td></tr>
</tbody></table>
Di sana bisa didapatkan juga lapak-lapak emper toko yang menjual pernak-pernik barang atau komponen elektronik.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Nah, kita lihat dari dekat kota Akihabara ini. Untuk mencapai ke sana bisa dengan mudah dengan naik kereta Yamanote Line dan turun di stasiun Akihabara.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.japan-guide.com/g7/2164_central_05.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="361" src="http://www.japan-guide.com/g7/2164_central_05.gif" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Bagi anda yang mau mencari souvenir baik barang elektronik maupun pernak pernik Tokyo/Jepang bisa mengunjungi toko Laox. Di sana bisa mencari barang elektronik yang bisa dipakai di luar Jepang. Karena kalau beli di toko biasa, biasanya tegangan listriknya 100 Volt, tidak bisa dipakai pada tegangan 220 Volt seperti di Indonesia. Selain itu di toko Laox, tidak perlu bayar pajak konsumsi (5%) asal memperlihatkan passport. </div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.japan-guide.com/g2/3003_01.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="175" src="http://www.japan-guide.com/g2/3003_01.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lorong jalan menuju toko Laox</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-23548781788709428952013-02-08T20:34:00.001-08:002013-02-08T20:34:18.816-08:00Berburu Museum di Amsterdam - Bagian 2-<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiriAPh-R2O02yzkbBrLcBzVGXog4LHEuRrYMdYFyctDh3lyCHBLJA8hT9rN_FWWhhPL49oaTn6JOiBHJbeYqh5Q4EQQ9vsuwz3NsE28qJG13VeuOaQDaNE81BUEeUAt-GUHzxasuEV4I/s1600/rodi+mulder.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiriAPh-R2O02yzkbBrLcBzVGXog4LHEuRrYMdYFyctDh3lyCHBLJA8hT9rN_FWWhhPL49oaTn6JOiBHJbeYqh5Q4EQQ9vsuwz3NsE28qJG13VeuOaQDaNE81BUEeUAt-GUHzxasuEV4I/s320/rodi+mulder.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berangkat dari rumah Rody Mulder</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Pagi itu langit cerah, kondisi yang enak untuk
jalan-jalan. Sekitar jam 9 saya bersama Rody meninggalkan rumahnya menuju
Amsterdam tempat Rody bekerja. Dengan mobil sport Porche dengan kabin terbuka </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Rod</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">y</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">membawaku
ngebut di jalan toll menuju Amsterdam.</span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;"> Asyik juga naik mobil dengan kabi</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">n</span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;"> dibuka
dan ngebut 150 km</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">/</span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">jam. Kurang lebih 30 menit sampai di central station,
lalu saya turun</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"> dan Rody melanjutkan perjalanannya ke tempat kerja.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Sebelum kemana-mana yang </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-GB;">saya cari </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">pertama
kali adalah </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-GB;">touris information</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">untuk </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-GB;">membeli
amsterdam pass €33. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Lumayan mahal menurut kantongku. Tapi dengan membawa
kartu pass ini banyak keuntungan yang diperoleh seperti gratis masuk ke
beberapa museum, gratis naik trem, dapat buku informasi touris dll. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI_TM9ZFJOdgc5jUdd1RsibCpSHc1IAo0sbehBu8OgFMyF8WTX61pA7siTV8MMGM75ePASROK06B12PdbDGiicoqNQft89Sv8DxVZoxQtj7FzxBOtGJ3KENMyN7n4oAUGa32UdQRnfS-4/s1600/amsterdam+card.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI_TM9ZFJOdgc5jUdd1RsibCpSHc1IAo0sbehBu8OgFMyF8WTX61pA7siTV8MMGM75ePASROK06B12PdbDGiicoqNQft89Sv8DxVZoxQtj7FzxBOtGJ3KENMyN7n4oAUGa32UdQRnfS-4/s1600/amsterdam+card.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-GB;">Dengan berbekal buku dari Amsterdam pass tsb, saya
mencari museum.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"> Sambil melihat peta dari buku tsb saya menelusuri
jalan-jalan di sekitar stasiun. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-GB;"> Agak rumit juga, karena penamaan jalan berbeda
dengan di jerman. Di sini nama jalan ditulis ditempel digedung-gedung</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">,
sehingga harus celingukan mencari-cari plang nama jalan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-GB;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Sedikit cerita tentang central Station Amsterdam. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-GB;">Cent</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">ra</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-GB;">l
station Amsterdam bentuknya seperti Hbf di Hamburg, berbentuk seperti setengah
silinder, tapi lorong-lorongnnya tidak rapi. Di samping kiri dan kanannya banyak
pekerjaan konstruksi sehingga mengganggu pemandangan. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Sebelum keluar saya mencari dulu locker penitipan barang.
Setelah ketemu sekarang masalahnya bagaimana cara bayarnya karena harus bayar
dengan kredit </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">c</span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">ard</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">, sedangkan saya waktu itu tidak punya</span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">.
Akhirnya setelah lihat-lihat ternyata ada penjaganya yang mau meminjamkan kartu
kreditnya dengan membayar €5. lalu saya simpan sebagian barang supaya tidak
terlalu berat dibawa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">Dari sana saya mencari museum. Karena bingung mencari
jalan, akhirnya muter-muter menghabiskan waktu nggak karuan. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6-YdB_xLPGGEv-v1lee6qIZ89sfaIvhG6qRP1A1y7yOxJtrYJ-w3XEGR1hqe35uGkLppaBD16Z-vtsTZi_wtzdj-bZDHfJv8FkAff1sluR81Q-deEkOeJL3-OMY8u0Mk-jRwBvR0r4VA/s1600/kepala+mummi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="148" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6-YdB_xLPGGEv-v1lee6qIZ89sfaIvhG6qRP1A1y7yOxJtrYJ-w3XEGR1hqe35uGkLppaBD16Z-vtsTZi_wtzdj-bZDHfJv8FkAff1sluR81Q-deEkOeJL3-OMY8u0Mk-jRwBvR0r4VA/s200/kepala+mummi.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kepala Mummi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Tapi ada beberapa museum yang ketemu setelah beberapa
menit berjalan. Museum pertama yang saya kunjungi <b>Allan Pierson Museum Amsterdam</b>. Di dalam nya berisi sejarah tentang
Mesir kuno dan Romawi Kuno. Ada beberapa mummi dan patung yang dipajang. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Cukup
lama saya menghabiskan waktu di tempat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Dari sini saya jalan kaki lagi ke <b>amsterdam Historich Museum</b>. Museum tentang sejarah berdirinya kota
amsterdam. Di dalamnya banyak lukisan-lukisan yang menggambarkan amsterdam
tempo dulu. Juga lukisan-lukisan dan lifestyle dengan kronologis dari jaman
dulu hingga sekarang. Dari sini saya jalan kaki lagi ke <b>Bibels Museum</b>. Di dalamnya tersimpan naskah-naskah kuno tentang
bibel, perjanjian lama dan baru yang ditulis dalam bahasa Ibrani. Dari sini
saya balik lagi naek trem ke central station, lalu berangkat lagi naik metro
(subway) ke Waterooplein untuk mencari Dutch Resistance Museum, tapi
diperjalanan ketemu <b>Jood Historich
Museum</b>. Masuk museum ini sangat ketat, maklum milik orang yahudi.
Pengunjung harus melewati detector logam seperti mau masuk pesawat. Di dalamnya
mengambarkan tetang sejarah bangsa yahudi . ada juga miniatur komplek mesjidil
Aqsa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; font-family: 'Times New Roman'; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvJJwyISUwu9UwuDNraG1juP2NAJTyvDSmQ-YDkQ5a9xO4IejpCE860hnqXWGZmHP-HRXCadk46pK_Cc_PMFaJYEnqggpeRz7rBLwEeCaIIviBjG7gstrS0kZR1yYazgaWJfjAts56A0/s1600/mesjid+aqsa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvJJwyISUwu9UwuDNraG1juP2NAJTyvDSmQ-YDkQ5a9xO4IejpCE860hnqXWGZmHP-HRXCadk46pK_Cc_PMFaJYEnqggpeRz7rBLwEeCaIIviBjG7gstrS0kZR1yYazgaWJfjAts56A0/s320/mesjid+aqsa.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px; text-align: center;">Miniatur Komplek Mesjidil Aqsa</td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">Dari sini lalu melanjutkankan ke museum tujuan. Jalan
cukup lama, akhirnya ketemu juga <b>Dutch
Resistance Museum</b> walaupun waktunya 15 menit sebelum tutup. Museum ini
menceritakan tentang sejarah belanda ketika jaman perang dunia II, waktu
belanda diduduki oleh Nazi dan waktu belanda diserang tentara jepang di
Indonesia. Ada dokumentasi film waktu jama</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">n</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;"> jepang,
uang jama</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">n</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;"> jepang dan dokumen-dokumen propaganda Jepang. Sayang
waktunya habis padahal ingin melihat film tentang pendudukan Jepang ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4rJlYkqqsWl9-Jg1SjOwmEPCuMLr7GswtgCd8xw__Iesz4tpHPHPJJogz6ZrSwiwdxUtO-21wmwn_Kb7oaxMFN3EEzacAuQb0lhNYt74CVXS6_ZEUv4tfrSfwc374CA0MKPppCyQ-XvA/s1600/propaganda.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4rJlYkqqsWl9-Jg1SjOwmEPCuMLr7GswtgCd8xw__Iesz4tpHPHPJJogz6ZrSwiwdxUtO-21wmwn_Kb7oaxMFN3EEzacAuQb0lhNYt74CVXS6_ZEUv4tfrSfwc374CA0MKPppCyQ-XvA/s320/propaganda.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Brosur propaganda Jepang</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">Dari sini tadinya mau mengejar untuk melihat van Gogh
Museum tapi bingung harus naik trem yang mana. Akhirnya pergi ke central
station dulu. Tapi sampai di central station sudah hampir jam 6 padahal
tutupnya jam 6. akhirnya tidak jadi berangkat lalu mencoba naik perahu kanal.
Namanya Holland International canal Cruise. Naik dari kanal depan central
station. Lumayan perjalanannya mengasyikan juga menyusuri kanal-kanal di dalam
kota amsterdam kira-kira 1 jam. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBe9peYdAbS1E_CHm5q6ARietyKcacOxvVBD-0JXjqPhro4UM9Vjg6izUR41P7RivAcR7Ev-AzYhWduJ1FL7IAMJY_AX_Dbvb35P02t45GKWQabOTDBO2WaQ7oGzZry9qpofgnUH3CfRE/s1600/KTP+jepang.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBe9peYdAbS1E_CHm5q6ARietyKcacOxvVBD-0JXjqPhro4UM9Vjg6izUR41P7RivAcR7Ev-AzYhWduJ1FL7IAMJY_AX_Dbvb35P02t45GKWQabOTDBO2WaQ7oGzZry9qpofgnUH3CfRE/s320/KTP+jepang.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">KTP untuk orang asing jaman Jepang. </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Setelah istirahat sejenak dan melihat jam. Waduh sudah
jam 7 sore (masih sore karena musim panas) padahal belum shalat Dhuhur dan
Ashar. </span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">Setelah itu saya coba mencari mesjid yang alamatnya </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">saya temukan</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;"> di
internet. Ketika berjalan menuju mesjid saya menyapa orang yang berbaju Arab,
ternyata dia orang maroko dan dia menunjukkan jalan ke mesjid. </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Tapi
ternyata mesjidnya ditutup.akhirnya saya balik lagi ke central station. Di
dekat station saya belanja souvenir di toko soleh, sambil nanya barangkali
penjaga toko tahu di mana mesjid terdekat dari sana. Dia menunjukkan mesjid
yang ada di seberang stasiun, tapi nggak terlalu mengerti. </span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">Dari sini
saya lihat-lihat barang-barang di toko suovenir yang lain. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Ternyata
toko-toko souvenir di Amsterdam kebanyakan orang keturunan Arab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUtaHkVcceKOY7w2dQJOXuQNF3zfQOdwTcA3aXI82Mrz7Ee-TkWve7ILMHsUHqPdU95HpAuw54FRbJJnX8vkpwRppPPKid1nD-YStip1tK0nrrj3mFPzpWx23VEJIgxsG9qhy52kTyjgI/s1600/kanal-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUtaHkVcceKOY7w2dQJOXuQNF3zfQOdwTcA3aXI82Mrz7Ee-TkWve7ILMHsUHqPdU95HpAuw54FRbJJnX8vkpwRppPPKid1nD-YStip1tK0nrrj3mFPzpWx23VEJIgxsG9qhy52kTyjgI/s320/kanal-2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kanal di Amsterdam</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">Karena masih ada waktu saya mencoba mencari mesjid di
peta dari google yang ada di seberang sungai, tapi bingung cara menyeberangnya.
Pas dilihat ke sungai ternyata banyak ferry angkutan penyeberangan. Setelah
coba-coba dan sempet salah akhirnya bisa juga men</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">y</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">eberang
ke tempat dekat mesjid. Waktu jalan menuju mesjid saya menyapa orang yang
berbaju arab lagi dan ternyata orang Somalia dan dia menunjukkan mesjid. </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Di depan
mesjid ada beberapa orang yang sedang duduk-duduk. Saya bertanya bahwa saya mau
shalat asyar. Lalu salah seorang membukakan kunci pintu mesjid. Ternyata disini
kalau bukan waktu shalat mesjidnya dikunci. Di sana saya shalat dhuhur dan
asyar jama kosor. Lalu setelah mengambil foto balik lagi ke central station.
Setelah mengambil barang yang dititipkan di locker, saya naik metro ke amstel
station untuk naik bus Eurolines. Setelah saya check in saya menunggu di tempat
tunggu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Kira-kira jam 11, bus jurusan Hamburg datang. Dan jam
11.15 penumpang sudah boleh masuk. Di dalam bis ketemu orang indonesia yang mau
ke Kopenhagen. Namanya Dede dari bandung lulusan Senirupa ITB. Dia dapat tugas
mengerjakan proyek dari perusahaannya di Jakarta. Kerjanya sebagai designer di
perusahaan korea. Orangnya kecil seperti perempuan dan kebanci-bancian. Sebelum
bis berangkat menuju Hamburg, bisnya mengisi penumpang di beberapa tempat. Pas
bis masuk Jerman ternyata ada pemeriksaan Passport dari Imingrasi. Semua orang
pasportnya diperiksa. Kira kira jam 6.30 bis sudah sampai di Hbf Hamburg. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Kesan di Amsterdam:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: FI;">Kotanya cukup padat, di sana-sini ada pekerjaan
konstruksi. </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: SV;">Kendaraan tidak seramai Jakarta tapi sedikit semrawut
karena bercampur baur dengan trem dan sepeda. Agak sedikit kotor bila dibanding
dengan hamburg, di sana sini berserakan sampah. Di dalam trem panas, pengap
karena tak ber-AC. Metro juga sama, panas, pengap dan ada berceceran sampah. Di
sana sini banyak kanal. Dan di kanal ada beberapa rumah terapung. <o:p></o:p></span></div>
Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-62758275546929363382012-11-17T05:03:00.003-08:002012-11-17T05:03:45.973-08:00Kelilih Kota Brussel 1 Hari (Bagian 2)<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxKIS2K2P8vMyvV8x8GyWATU16vGVuLQtf6ZzCM4T4WSzpgIAGmsxliybHOmL8tq-Wh54C7_PeUjVm70DxhVETi-e1iE45UdisxFlkapUAj2Ijcw01oUp09jQzwIquLfuLNx7BG8PaaJ4/s1600/menara+miring.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxKIS2K2P8vMyvV8x8GyWATU16vGVuLQtf6ZzCM4T4WSzpgIAGmsxliybHOmL8tq-Wh54C7_PeUjVm70DxhVETi-e1iE45UdisxFlkapUAj2Ijcw01oUp09jQzwIquLfuLNx7BG8PaaJ4/s320/menara+miring.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Miniatur menara Pisa Italia</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Di bagian 1 ceritanya sudah sampai di Mini Europe. Di bagian 2 ini saya akan teruskan cerita tentang Mini Europe dan perjalanan ke tempat yang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Di sana dalam Mini Europe saya banyak mengambil foto
miniatur bangunan-bangunan sampai jam 11.30. Dari sini saya balik lagi ke Grand
Place. Sekarang tempat tsb sudah mulai ramai dengan orang. Saya mengambil foto lagi di sekitarnya
dan jalan ke pertokoan yang beratap kaca. Di sana banyak sekali orang, yang
makan dan sekedar lihat-lihat. Terus saya jalan kaki ke arah katedral dan
sempat masuk ke dalamnya. Di dalamnya ada beberapa jemaat yang sedang mendengarkan
khutbah pendeta. Terus saya balik lagi ke Grand Place dan mengunjungi beberapa
toko souvenir. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Saya juga mengunjungi museum Maison du Roi, City museum di
sekitar Grand Place. Tiket masuknya €3, dan di dalamnya banyak lukisan dan
dokumen tentang sejarah kota Brussel. Di sana juga tersimpan koleksi baju
patung Mennaken Pis yang pernah dipakaikan. Misalnya ada baju samurai dari
Jepang yang dipakaikan tahun 1935. sedangkan baju dari Indonesia sepertinya belum
pernah dipakaikan.<o:p></o:p></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzlITCzWIF3DwnXaSg4RlvWyez74RfAgP16Tw9PlfjrwNgw7CQS9hJWgDe98wUvJlyhYeyZS1k1KSe3NKlRoYeq36s5fRw5lx46UeTfvyLWwjMd3MH9fq8uB9ZACX3aePh4C5opEW3iwY/s1600/mesjid+brussel.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzlITCzWIF3DwnXaSg4RlvWyez74RfAgP16Tw9PlfjrwNgw7CQS9hJWgDe98wUvJlyhYeyZS1k1KSe3NKlRoYeq36s5fRw5lx46UeTfvyLWwjMd3MH9fq8uB9ZACX3aePh4C5opEW3iwY/s320/mesjid+brussel.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mesjid di Brussel</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Karena
hari sudah siang saya mau mencari Great Mosque yang menurut peta yang saya
print dari Google dekat dengan museum militer. Tapi museum militernya masih
belum jelas alamatnya di mana. Setelah melihat peta gratis yang dikasih biro
travel di Grand Place ternyata museum militer ada di dekat museum yang tadi
pagi dikunjungi dekat gedung European Commision. Akhirnya saya balik lagi ke
stasiun schuman dan pergi ke museum militer sambil mencari mesjid yang dituju. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ternyata
museumnya tutup, lalu saya putari sekitar tempat tsb untuk mencari mesjid.
Akhirnya setelah jalan beberapa menit mesjidnya ketemu juga. Tempatnya sangat
stategis, dekat dengan gedung European Commision dan dekat dengan museum
militer. Setelah shalat dhuhur dan asyar saya berangkat lagi untuk melihat
Gereja Basiliekvoorplein dekat stasiun Simonis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizhtFwdDqhpELZMt-TidCmtIHb8Lm2GX4Z9nw4O1WiElJk0OU5nHIF75PYsjJTn5tRXU5m67QSRFGVwWs9jtbqKsxeXq-uU1d2MvJDfv5NovJvHj8H6JY9565VhaI0KRpi1dHY_ykJOmw/s1600/DSC04724.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizhtFwdDqhpELZMt-TidCmtIHb8Lm2GX4Z9nw4O1WiElJk0OU5nHIF75PYsjJTn5tRXU5m67QSRFGVwWs9jtbqKsxeXq-uU1d2MvJDfv5NovJvHj8H6JY9565VhaI0KRpi1dHY_ykJOmw/s320/DSC04724.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: small; text-align: start;">Gereja Basiliekvoorplein</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dari stasiun lumayan harus
jalan agak jauh melewati taman. Di taman tersebut ternyata banyak perempuan
Arab yang sedang bermain dengan anak-anaknya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Di
sekitar gereja tersebut juga banyak perempuan Arab yang sedang mengasuh
anaknya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Karena
sudah cape, dari gereja ini saya balik lagi ke stasiun naik trem. Untuk sekedar
ganjal perut, di stasiun Simonis ini saya membeli hamburger di restoran halal
turki 2 buah. Lalu saya melanjutkan ke Park. Di sini saya melihat Place Royale,
Petit Sablon, Gereja St. Maria dan gereja dekat Petit Sablon. Karena masih ada
waktu, dari sini saya balik lagi ke Grand Place. Di Grand Place ini saya
habiskan waktu untuk menunggu berangkat Bis jam 23.15. Di Grand place ini
sore-sore rame sekali, banyak orang yang sekedar duduk-duduk. Dan ada beberapa
kelompok lawakan yang mempertunjukkan pertunjukan konyol. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsYAeDULKPTGUfrvJXRAjWRgizaRw32fl5gDresdun2wCJkvsON8Hg8GA3xL3rCG6_oMcqHnQ2D90HzPWb6llIRxI8U2wTFLEYsdSyYOEgnDkeeNwQd3KY9viA0leH6k9W7I0hcnxJiHk/s1600/grand+palace+sore.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsYAeDULKPTGUfrvJXRAjWRgizaRw32fl5gDresdun2wCJkvsON8Hg8GA3xL3rCG6_oMcqHnQ2D90HzPWb6llIRxI8U2wTFLEYsdSyYOEgnDkeeNwQd3KY9viA0leH6k9W7I0hcnxJiHk/s320/grand+palace+sore.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Grand Placemenjelang sore</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Di
sini saya menunggu sampai jam 10 malam, kemudian kembali ke Nordstation untuk
persiapan berangkat pulang naik Eurolines. Jam 23.15 sudah diperbolehkan masuk
ke bis. Warna bisnya berbeda dengan biasa dan tempat kakinya lebih lapang
sehingga bisa selonjoran kaki. Bis berangkat jam 24 dan datang di Hbf Hamburg
jam 6 pagi. Saya datang ke rumah kost jam 6.30 pagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-76552893421613360202012-10-31T17:03:00.001-07:002013-02-17T06:03:44.521-08:00Kelilih Kota Brussel 1 Hari (Bagian 1)<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5pQmHW2V_E8imC8ESvWHEj7AhpFqv8OTp3Nl97MhjQ-O3BH6kFGr8zRi5tCtQfda3QMd5jetRMK6efbi4nhmgaWlfQPPxIdpNjI7ADvwu2mJAMFroJEbbjKBKQ-22s2KXo3fR8N9vXTg/s1600/DSC04719.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5pQmHW2V_E8imC8ESvWHEj7AhpFqv8OTp3Nl97MhjQ-O3BH6kFGr8zRi5tCtQfda3QMd5jetRMK6efbi4nhmgaWlfQPPxIdpNjI7ADvwu2mJAMFroJEbbjKBKQ-22s2KXo3fR8N9vXTg/s320/DSC04719.JPG" width="237" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Patung Mennaken Pis</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Bis Eurolines telah sampai di Nord station Brussel. Saya langsung menuju tempat naik kereta. Pertama yang saya lakukan setelah sampai di Brussel adalah mencari kereta ke Grand Place. Setelah mencari-cari, akhirnya ketemu tempat pembelian karcis otomatis dan saya beli karcis untuk satu hari seharga €4. Lalu saya mencari Metro (kereta bawah tanah) dan ternyata yang ada hanya trem. Akhirnya saya mencoba naik trem ke stasiun Bourse. Tremnya mirip dengan di Amsterdam. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Di Bourse karena masih pagi, saya coba untuk melihat ke grand place dengan berjalan kali karena tidak jauh dari stasiun. Jalan masih sepi, halaman Grand Place sedang dibersihkan dari sampah oleh petugas kebersihan. Saya coba juga melihat rute ke Mennaken Pis, patung anak kecil yang sedang pipis, dan ketemu. Terus jalan lagi kembali lagi ke stasiun. Di stasiun saya mencari toilet tapi masih ditutup. Setelah beberapa menit menunggu di stasiun saya mencoba pergi ke Central stasiun. Barangkali di central stasiun pertokoan sudah buka dan bisa melihat-lihat informasi. Ternyata central stasiunnya tidak terlalu besar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Dari central stasiun saya ke stasiun Schuman untuk melihat gedung European Commission dan melihat museum, karena menurut peta, tidak terlalu jauh dari gedung European Commission ada museum yang cukup besar. Jalan ke museum cukup jauh juga. Di depan museum tsb halamannya cukup luas dan asri. Sambil istirahat dan makan roti saya duduk di kursi taman. Ternyata museumnya masih tutup karena masih jam 9.30 dan buka jam 10.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Lalu dari sana saya ke Atomium ( bangunan yang berbentuk molekul) naik jalur 1A. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6M1iVOZzGxDlQ9bc3Jv0zx28B2JGDwoektSc8xi7JfTCeAhmkno0yjkNspSayjNlS2EPzjf5EgV6pJGXuOU1bTFjXfMypacXwNQtBp27KE7J0nI9Uda8C4Alw4VKaXoPj6i0wj9XRd4c/s1600/DSC04684.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6M1iVOZzGxDlQ9bc3Jv0zx28B2JGDwoektSc8xi7JfTCeAhmkno0yjkNspSayjNlS2EPzjf5EgV6pJGXuOU1bTFjXfMypacXwNQtBp27KE7J0nI9Uda8C4Alw4VKaXoPj6i0wj9XRd4c/s320/DSC04684.JPG" width="220" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Atomium</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Di Atomium sudah hampir jam 10 dan sudah ada orang-orang yang mau masuk ke tempat itu. Saya coba untuk melihat berapa tarif masuknya, dan ternyata harga karcis masuknya €9. Tetapi karena beli karcisnya harus antri dan untuk masuknya juga harus nunggu antrian panjang, saya pikir ini pemborosan waktu, akhirnya tidak jadi beli karcis. Saya hanya mengambil foto dari luar. Waktu ngambil foto saya ketemu wisatawan dari Indonesia dengan keluarganya. Saya minfa difotokan oleh mereka.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Dari Atomium saya menuju Mini Europe yang terletak di samping Atomium. Karena ingin tahu saya memaksakan beli tiket masuk padahal tarifnya cukup mahal €12. Di dalamnya bisa melihat lihat miniatur bangunan bangunan terkenal yang ada di beberapa anggota Uni Eropa. Waktu masuk ke dalam langsung dicegat oleh tukang foto dan disuruh untuk berfose ria, dan jepret-jepret …. bidikan foto diarahkan ke saya. Kata tukang fotonya tidak ada kewajiban untuk membeli fotonya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Nah,bagiamana kisah selanjutnya ikuti <a href="http://perjalanantiketclub.blogspot.com/2012/11/kelilih-kota-brussel-1-hari-bagian-2.html">Keliling Kota Brussel bagian 2</a></span></span></div>
<br />Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-58677228282170374172012-09-22T21:09:00.000-07:002012-09-22T22:04:24.705-07:00Pulau Helgoland dari Dekat<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d0/Helgoland_Vogelperspektive_sx.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d0/Helgoland_Vogelperspektive_sx.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.883333206176758px;">Pulau Helgoland adalah pulau kecil dengan luas sekitar 1 km persegi terletak di Samudra Atlantik yang masuk ke wilayah Jerman. Luasnya hanya 1,7 km2 dan jumlah penduduknya 1.131 orang. Terletak sekitar 46 km dari daratan Jerman.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.883333206176758px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.883333206176758px;">Dari kota Hamburg saya naik kereta beberapa jam sampai kota </span><span style="line-height: 18.866666793823242px;">Büsum</span></span><span style="color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 18.883333206176758px;">, dari kota Busum ini naik kapal </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">ferry Lady von Büsum</span><span style="color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 18.883333206176758px;"> sampai pulau Helgoland. </span><br />
<br /><span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"></span>
<br />
<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizdbzaVIgmJwRnj1gC-PtSRKW582lyXlq8M_cUvvipGB1qTNHZunP0-QLjUnkbCAWppmMNO9QCV2hKuJSw05xzFAsvsVy2dTkC-b56W7PFqK6v9jSyJJny31gigCNOcgttPSUFCwXE6Sk/s1600/busum-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizdbzaVIgmJwRnj1gC-PtSRKW582lyXlq8M_cUvvipGB1qTNHZunP0-QLjUnkbCAWppmMNO9QCV2hKuJSw05xzFAsvsVy2dTkC-b56W7PFqK6v9jSyJJny31gigCNOcgttPSUFCwXE6Sk/s320/busum-1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saung tempat melihat pemandangan laut kota Busum</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;">Sekitar jam 930 naik ferry. Penumpangnnya nggak penuh. Langit mendung. Mula-mula gelombang nggak terlalu besar, tapi makin ke tengah makin besar gelombangnya. Karena minum obat anti mabok saya ketiduran. </span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;"><br /></span></span>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIgsAhmif-P853xnwVAxYmfpwksUCNFBrNittwkFEQnPrnfDZFCv1zECX89tUG66sN4djC9DPXpqK313B6-tmlvRNvAn7Bx1a2D7YDFr_fu6uA3_wpq3zQUa1mxCZoVksm3_-AumB5fQ0/s1600/helgoland-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIgsAhmif-P853xnwVAxYmfpwksUCNFBrNittwkFEQnPrnfDZFCv1zECX89tUG66sN4djC9DPXpqK313B6-tmlvRNvAn7Bx1a2D7YDFr_fu6uA3_wpq3zQUa1mxCZoVksm3_-AumB5fQ0/s200/helgoland-3.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tempat naik kapal ferry</td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;">Kurang lebih jam 12 pulau Helgoland sudah kelihatan. Karena ferry tidak bisa merapat, penumpang diturunkan di lepas pantai disambung dengan perahu kecil. Asyik juga bisa menikmati gelombang laut Atlantik. Setelah sampai di pantai lalu pergi ke AWI (Alfred Wegener Institute), lembaga penelitian kelautan. </span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;">Di sana dijelaskan tentang lobster dan kepiting. Setelah itu saya lihat-lihat toko yang jual minyak wangi barangkali ada yang murah, tapi ternyata harganya mahal-mahal. Meskipun di pulau ini tax free, tapi harga dirasa masih mahal, saya mengurungkan niat untuk beli minyak wangi. Akhirnya hanya beli postcard 2 lembar. </span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;">Sebenarnya di pulau ini tidak ada tempat yang istimewa. Memang ada pantai yang bisa untuk berenang bila musim panas.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 18.866666793823242px;">Lalu jam 330 kembali lagi ke tempat naik ferry. Dan lagi-lagi perjalanan panjang kembali ke Büsum. </span><span style="line-height: 18.866666793823242px;">Setelah sampai di Büsum langsung mengejar kereta ke Hamburg. </span></span><br />
<div style="line-height: 18.883333206176758px;">
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: Trebuchet MS, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span>
<br />
<br />Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-42207685422188001822012-09-22T20:23:00.001-07:002012-09-22T20:23:49.889-07:00Danau Hakone yang Bening<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://kakuyasu-ryoko.com/wp-content/uploads/9009d2f8ca871e626e3f570c98095ea9.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://kakuyasu-ryoko.com/wp-content/uploads/9009d2f8ca871e626e3f570c98095ea9.jpg" width="320" /></a></div>
Danau Hakone yang terletak di propinsi Kanagawa Jepang merupakan daerah wisata terkenal yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Tokyo. Kalau akses dari Tokyo bisa naik dari stasiun Tokyo dengan Shinkansen KODAMA turun di stasiun Odawara dengan tarif 3.130 Yen disambung dengan bis sampai Togendai dengan tarif 1.200 Yen.<br />
<br />
Saya sendiri menuju Hakone menggunakan mobil dari Susono City yang ditempuh hanya beberapa puluh menit. Setelah parkit mobil saya turun ke bawah mendekati danau.<br />
Airnya biru dengan pemandangan gunung Fuji yang puncaknya putih menambah kontrasnya pemandangan.<br />
Setelah menikmati pemandangan di sekitar danau dan membuka bungkusan makan siang yang di bawah dari rumah, saya mencoba untuk nail rope way (kereta kabel) yang membentang dari danau membelah pegunungan sekitar danau.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/2360_1099775087875_7490_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="147" src="http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/2360_1099775087875_7490_n.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di terminal Oowakudani Hakone</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Rope way ini terdari dari 4 terminal/pemberhentian yaitu Togendai, Ubako, Oowakudani dan Souunzan. Sedangkan yang paling tinggi adalah terminal Oowakudani. Karena tujuannya ingin melihat dari ketinggian saya membeli tiket bolak-balik untuk ke Oowakudani. Untuk naik rope way ini harus mengantri cukup lama. <br />
<br />
Di terminal Oowakudani saya turun dan melihat-lihat pemandangan. Gunung Fuji bisa dilihat dengan jelas.<br />
<br />
<br />
<br />Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-14653209655210539042012-09-02T07:37:00.001-07:002012-09-02T07:37:18.954-07:00Landungsbrüchen, pelabuhan besar di Hamburg<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPm84_d7FQdbb0Se9PENT1z3eAPlMTIuuodAfwVzvMUwhGIslbgk0fc1Ki8P6vsHRV2GLACnmaCAyTYJ8WMhAn5jdxNgTo-2zT9rJjKBeniKxEZsTk0SOp1OO2EnnqaPL4C_BJXBRE2Fo/s1600/pelabuhan+hamburg-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPm84_d7FQdbb0Se9PENT1z3eAPlMTIuuodAfwVzvMUwhGIslbgk0fc1Ki8P6vsHRV2GLACnmaCAyTYJ8WMhAn5jdxNgTo-2zT9rJjKBeniKxEZsTk0SOp1OO2EnnqaPL4C_BJXBRE2Fo/s320/pelabuhan+hamburg-3.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tempat naik kapal ferry</td></tr>
</tbody></table>
Meskipun jauh dari laut, kota Hamburg mempunyai pelabuhan besar dan termasuk besar di Eropa. Pelabuhan tersebut terdapat di sungai Elbe, sungai besar yang membelah negara Jerman.<br />
<br />
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: DE;">Landungsbrüchen merupakan nama tempat yang sering saya singgahi untuk sekedar melihat-lihat suasana pelabuhan dengan menumpang kapal Ferry.</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFrFi3UEwi1c9RpLk8PJfzajmR2GE6LlN15vDcmsQqej09DZMonKrfP5g71uGhDHWxL540XIBDcuTbpriCRQsFnjuW1QFJKryD0hFwAm30iD9K7OUM9gtqyHsDIhI2fzqR9ptDQijehZU/s1600/pelabuhan+hamburg-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFrFi3UEwi1c9RpLk8PJfzajmR2GE6LlN15vDcmsQqej09DZMonKrfP5g71uGhDHWxL540XIBDcuTbpriCRQsFnjuW1QFJKryD0hFwAm30iD9K7OUM9gtqyHsDIhI2fzqR9ptDQijehZU/s320/pelabuhan+hamburg-1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bangunan khas Eropa tepi sungai</td></tr>
</tbody></table>
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: DE;"><br /></span>
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: DE;">Dari kapal ferry ini saya bisa memandang ke daratan untuk melihat pemandangan bagunan khas Eropa yang antik. </span><br />
<span lang="SV" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: DE;">Kapal ferry yang saya tumpangi berukuran tidak terlalu besar, berlantai 2 dengan lantai 2 tanpa atap, pas untuk melihat-lihat pemandangan keluar. Bisa memuat sekitar 50-100 orang. Kendaraan yang diperbolehkan masuk hanya sepeda. Kapal ferry ini sebenarnya angkutan penghubung dari stasiun </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px;">Landungsbrüchen ke beberapa tempat di pelabuhan. Makanya tiket masuknya pun bisa satu paket dengan tiket kereta. </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px;">Misalnya lokasi fiscmarkt bisa dicapai dengan menggunakan kapal ferry ini.</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYBQxQYG-E6VxzHGI327-0BHXcGepYQE-i4Gr0CVfSZDOvjGmg1JvRw8UR9BzB_QlvKyvwccdmtHy_Tb2iFJ-kYRCHjKFKr4Sh2AuoeOIrqiwRvmEDsCXPJHsB-E_2QVPfRztAyvLSgOA/s1600/pelabuhan+hamburg-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYBQxQYG-E6VxzHGI327-0BHXcGepYQE-i4Gr0CVfSZDOvjGmg1JvRw8UR9BzB_QlvKyvwccdmtHy_Tb2iFJ-kYRCHjKFKr4Sh2AuoeOIrqiwRvmEDsCXPJHsB-E_2QVPfRztAyvLSgOA/s320/pelabuhan+hamburg-2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kapal Ferry</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px;"><br /></span>Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-67000972890203739462012-09-01T07:37:00.000-07:002013-02-17T05:58:50.791-08:00Berburu Museum di Amsterdam - Museum VOC -<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiop9pcDXNhKtuvOZcvTlZwjC2n4MEw8ENWgpc0JfpuMdJxjL0QzCS98ctPhyHWIZ2ZJ29THn_kVVTN44zhJDSAWxpcy0udvztSoxYiNV6vNEbUlJYl9XjUbQMpTiyg-VIgjTc9BOtsGSM/s1600/kapal+voc.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiop9pcDXNhKtuvOZcvTlZwjC2n4MEw8ENWgpc0JfpuMdJxjL0QzCS98ctPhyHWIZ2ZJ29THn_kVVTN44zhJDSAWxpcy0udvztSoxYiNV6vNEbUlJYl9XjUbQMpTiyg-VIgjTc9BOtsGSM/s320/kapal+voc.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kapal VOC</td></tr>
</tbody></table>
Kenapa disebut berburu, karena memang belum tahu seluk beluk kota Amsterdam, sehingga harus lihat sana-sini seperti orang berburu di tengah hutan.<br />
<br />
Pagi itu saya ditemani teman saya yang tinggal di Almere, kota pinggiran Amsterdam. Temanku mengajak pergi ke Museum VOC. Setelah menempuh puluhan menit dengan menggunakan mobil, saya sampai di museum yang dituju. Museumnya terletak di tepi laut atau muara sungai.<br />
<br />
Di museum VOC ada perahu replika yang terbuat dari kayu yang pernah digunakan VOC untuk berlayar ke Indonesia. Ternyata perahunya tidak terlalu besar. Mungkin pada jaman tersebut perahu dari kayu ukuran maksimalnya hanya segitu. Di dalamnya banyak ruang-ruangnya. Ruang meriam, ruang masak, ruang tidur pegawai, ruang tidur pemimpin.<br />
<br />
Di sana juga ada contoh proses pembuatan perahunya dan ada ruang contoh tali temali yang digunakan pelaut jaman tersebut. Ada juga ruang pameran dan audio visualnya.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOntDRyC1p5dOVrY53HVAAb4hGIyGEf0-CpogDikygPNilWn_J0XcxuDEDppwIRlMVlXc2S4OpSV5lz4Lljb2fBp0MzKZmg-nxwcaFCEIrFCofQREj2R5lgxkUGye7Mk-JuRLIhgEHoM/s1600/amsterdam-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOntDRyC1p5dOVrY53HVAAb4hGIyGEf0-CpogDikygPNilWn_J0XcxuDEDppwIRlMVlXc2S4OpSV5lz4Lljb2fBp0MzKZmg-nxwcaFCEIrFCofQREj2R5lgxkUGye7Mk-JuRLIhgEHoM/s320/amsterdam-1.jpg" width="235" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di atas kapal</td></tr>
</tbody></table>
Katanya untuk merekrut awak kapal tidak mudah. Ya iyalah, siapa yang mau diajak ke negeri antah berantah yang belum jelas bisa kembali lagi atau tidak.<br />
Makanya untuk merekrut awak kapal dilakukan di bar-bar. Mereka yang sedang mabok ditawari untuk jadi awak kapal dan menandatanganinya dalam keadaan mabuk sehingga mereka mau saja teken kotrak.<br />
Memangnya bisa sah teken kontrak dalam kondisi mabuk? Entahlah. Itulah yang saya dengar dari temanku Rody orang Belanda. Benar atau tidaknya Wallahu A'lam.<br />
<br />
Di tulisan nanti saya akan ceritakan kisah berburu museum hari kedua. Yang ini lebih seru karena saya berburu sendirian, hanya ditemani peta.<br />
<br />
<a href="http://perjalanantiketclub.blogspot.com/2013/02/berburu-museum-di-amsterdam-bagian-2.html">Berburu Museum di Amsterdam - Bagian 2 -</a><br />
<div>
<br /></div>
Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-71228116277154818462012-08-28T17:37:00.001-07:002012-09-01T07:44:50.811-07:00Perjalanan Menggapai Puncak Gunung Fuji<br />
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7433035837667720207" itemprop="articleBody" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4; position: relative; width: 610px;">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 5px 0px 0px; padding: 0px; position: relative;">
<span style="font-size: 13px; line-height: 18px;">Mendaki gunung bisa diibaratkan ekspresi kehidupan seseorang dalam menggapai impiannya. Ternyata bila impian kita jelas sejelas menatap puncak gunung, action-nyapun akan dengan sendirinya menjadi terarah, apalagi kalau dalam perjalanannya sudah tersedia petunjuk dan track yang sudah teruji bisa menghantarkan kita penuju impian kita. Memang benar seperti apa yang dikatakan Pak Tung Desem Waringin, bahwa 80% waktu kita harus digunakan untuk belajar dari ahlinya, karena yang ahlinya sudah teruji dan punya track yang bisa kita "napak tilasi". Tulisan di bawah ini adalah pengalaman saya beberapa tahun yang lalu ketika mencoba mendaki gunung tertinggi di Jepang.</span></h3>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiag_7pYDbvsLw9tUN9yAZ231cqICkwo1rTWV6X8-aLsFzsPybdww81Jn8yAwFdq5aGKNRyUhi-ES0S9_jjP8JSnt3jmOMx2Nt8kq8YAQtljFKpOhzBk2JklFStJ4jCAykIEJTp3J03HS0/s1600/gunung-fuji-3.jpg" imageanchor="1" style="color: #888888; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;"><img border="0" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiag_7pYDbvsLw9tUN9yAZ231cqICkwo1rTWV6X8-aLsFzsPybdww81Jn8yAwFdq5aGKNRyUhi-ES0S9_jjP8JSnt3jmOMx2Nt8kq8YAQtljFKpOhzBk2JklFStJ4jCAykIEJTp3J03HS0/s320/gunung-fuji-3.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; border: 1px solid rgb(238, 238, 238); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; padding: 5px; position: relative;" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gn Fuji terlihat dari Kota Susono, Sizuoka</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Pesona Gunung Fuji</span><br />
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Selain bunga sakura, gunung Fuji adalah salah satu simbol negeri Jepang. Orang Jepang menyebutnya “Fujisan”, orang Indonesia banyak yang menyebut “gunung Fujiyama”, padahal “yama” sendiri berarti gunung. Bentuknya yang cantik menjadi daya tarik tersendiri yang memberi banyak inspirasi kepada para seniman sepanjang sejarah Jepang. Apalagi ketika bagian puncaknya yang memutih diselimuti salju akan kelihatan kontras dengan birunya langit. Sudah menjadi kebanggaan dan berdaya jual yang tinggi bila dari jendela rumah atau hotel bisa bebas memandang gunung ini. Bila kebetulan kita menempuh perjalanan dari Tokyo ke Nagoya atau Osaka dengan kereta cepat Shinkansen, kalau kebetulan cuaca cerah kita akan bisa melihat gunung ini dengan jelas.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2sYu7pxA5KayrltYuK9Rhc-UXlLp8LtaN6xTUkqh15v_jKn9xYQsMnMLilj5Z9x_g5R_U6wh-i7UIwC94iZRkeEnSAfQ0eAQUf2YnH32K2RniqPgwsI-goOYb-I6voCXUt1FKfj4mZ1E/s1600-h/gunung-fuji-2.jpg" style="background-color: white; color: #669922; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-weight: bold; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5272542996769479906" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2sYu7pxA5KayrltYuK9Rhc-UXlLp8LtaN6xTUkqh15v_jKn9xYQsMnMLilj5Z9x_g5R_U6wh-i7UIwC94iZRkeEnSAfQ0eAQUf2YnH32K2RniqPgwsI-goOYb-I6voCXUt1FKfj4mZ1E/s320/gunung-fuji-2.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; border: 0px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; display: block; height: 240px; padding: 5px; position: relative; width: 320px;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pendakian dari pintu Gotemba</td></tr>
</tbody></table>
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Sejarah gunung Fuji</span><br />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Di Jepang gunung Fuji adalah gunung yang tertinggi dengan ketinggian 3776 meter. Setiap tahunnya ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang sekedar melihat pemandangan di sekitar lerengnya atau mendaki sampai puncaknya. Gunung Fuji ini terletak di propinsi Shizuoka dan Yamanashi, jarak dari Tokyo kira-kira km. Gunung Fuji termasuk gunung yang masih aktif. Dalam sejarah tercatat lebih dari 10 kali terjadi letusan. Letusan yang terakhir adalah tahun 1707 yang debunya menutupi kota Edo (Tokyo sekarang). Tidak banyak yang tahu mengapa gunung ini dinamakan Fuji. Menurut sebuah cerita kuno yang ada di daerah Yamanashi, dulu gunung ini dinamakan “Fushi”, artinya tidak mati. Artinya gunung ini tempat hidup kembali orang yang telah mati.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Mendaki ke puncak</span><br />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Mungkin gunung Fuji termasuk salah satu gunung di dunia yang paling banyak pendakinya. Jumlah pendaki rata-rata setiap tahunnya sekitar 150 ribu orang termasuk wisatawan lokal maupun asing. Ramainya pendakian gunung Fuji dimulai sejak jaman Edo. Waktu itu pendakian ke puncak merupakan sebuah perjalanan ritual. Orang yang mau mendaki harus mengumpulkan dana dan menunggu giliran yang ditentukan pemimpinnya. Tetapi waktu itu perempuan dilarang, baru pada jaman Meiji diperbolehkan ikut pendakian. Tercatat dalam sejarah orang asing pertama yang mendaki gunung Fuji adalah Rutherford A., duta besar kerajaan Inggris untuk Jepang pertama. Waktu itu dia memerlukan waktu 8 jam sampai ke puncak.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Sekarang gunung Fuji dan sekitarnya sudah menjadi salah satu tempat tujuan wisata. Apalagi di sekitarnya terdapat beberapa danau yang berair bening. Juga dengan dibuatnya beberapa jalan sampai ke badan gunung semakin memudahkan pendakian.</span></div>
<div>
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Untuk mendaki ke atas puncak dikenal 5 rute atau pintu, rute dari Fujinomiya, Gotenba, Subashiri, danau Kawaguchi dan Yoshida. Untuk sampai ke pintu tersebut kita bisa naik bis dari stasiun terdekat atau naik mobil pribadi. Pintu tersebut berada di badan gunung berketinggian lebih dari 1000 meter. Jalan menuju pintu ini mirip seperti jalan Puncak Bogor, berkelok-kelok dan menanjak. Pintu Fujinomiya adalah yang tertinggi berketinggian 2400 meter, sedangkan pintu Gotenba adalah yang terendah dengan ketinggian 1440 meter. Sehingga untuk pemula dianjurkan mengambil pintu Fujinomiya karena rute sampai ke puncak paling pendek.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Biasanya pintu pendakian ini dibuka untuk umum dari awal Juli sampai dengan akhir Agustus, karena di luar waktu tersebut daerah puncak tertutup salju. Dari masing-masing pintu sampai ke puncak biasanya ada 5 s/d 7 pos atau stasiun dan disetiap pos biasanya terdapat penginapan/peristirahatan, kantin, toilet dan stand yang menyediakan barang souvenir. Sampai ke puncak biasanya memerlukan 5 s/d 7 jam, sedangkan dari puncak ke bawah memerlukan waktu 3 s/d 4 jam.</span></div>
<div>
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Untuk mendaki sampai ke puncak tidak perlu latihan fisik secara khusus. Asal tidak kekurangan perlengkapan ditambah tekad yang kuat anak-anak sampai orang tua bisa sampai ke puncak. Jaket dan ransel adalah keperluan utama, karena meskipun musim panas suhu udara di atas gunung hampir menyamai suhu pada musim dingin. Jas hujan juga diperlukan karena di tengah perjalanan kadang-kadang turun hujan. Karena perjalanan curam dan berbatu-batu tajam sepatu yang bersol tebal serta sarung tangan juga diperlukan untuk melindungi telapak kali dan tangan kita. Tentu yang tidak kalah pentingnya adalah makanan dan minuman, handuk penyeka keringat dan cadangan baju bila kena hujan. Dan kalau berangkat malam tentu kita perlu lampu senter untuk penerang jalan. Sebagai pelengkap tidak salahnya kita menyelipkan kamera di saku ransel. Sampai kira-kira setengah perjalanan kita cukup memakai baju kaos atau kemeja panjang karena suhu udara masih relatif hangat, kecuali kalau hujan kita harus mulai memakai jas hujan. Dari pertengahan sampai ke puncak suhu udara mulai dingin (bisa sampai 0 derajat), kita harus mengeluarkan jaket tebal dari ransel kita. Yang perlu diperhatikan adalah kecepatan berjalan. Aturlah kecepatan berjalan supaya tidak kehabisan tenaga di tengah perjalanan. Dan jangan lupa harus banyak beristirahat disesuaikan dengan kondisi fisik kita.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Pengalaman penulis</span><br />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Yang menjadi daya tarik para pendaki adalah saat matahari terbit. Saat inilah yang ditunggu-tunggu para pendaki ketika sampai di puncak. Tentu untuk bisa melihat matahari terbit kita harus mendaki pada waktu malam hari dan tiba di puncak sebelum fajar. Penulis pernah naik mengambil rute dari pintu Fujinomiya. Pintu Fujinomiya bisa dicapai dengan bis umum dari stasiun Shinjuku, Mishima, Fujinomiya dan Hamamatsu. Tiba di pintu Fujinomiya pada jam 6 sore, kemudian istirahat sambil menyesuaikan tubuh kita dengan udara sekitarnya Supaya sampai ke puncak sebelum fajar, pendakian dimulai pada jam 9 malam. Sampai kira-kira setengah perjalanan kondisi jalan banyak berpasir dan kemiringan tidak terlalu curam. Cuaca cukup dingin, tapi terasa panas karena keringat keluar. Dari pertengahan sampai ke puncak kondisi jalan semakin terjal berbatu-batu tajam dengan tingkat kemiringan yang sangat tinggi. Dari pertengahan ini cuaca mulai memburuk dan hujan semakin besar. Sambil badan menggigil kedinginan karena kehujanan, penulis tiba di puncak pada jam 4:45. Tapi sayang di puncak penulis tidak sempat melihat indahnya matahari terbit karena cuaca hujan dan berkabut. Karena hujan tidak kunjung reda, setelah istirahat sekitar satu setengah jam penulispun turun lagi ke bawah.</span></div>
<div>
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/2360_1099777247929_5338_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/2360_1099777247929_5338_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mendaki dari pintu Gotenba</td></tr>
</tbody></table>
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Penulis juga pernah mencoba naik dari pintu Gotemba. Pintu Gotemba ini bisa dicapai dengan angkutan bis dari stasiun Gotemba selama 40 menit. Tidak seperti rute dari pintu Fujinomiya, rute pendakian dari pintu Gotemba tidak terlalu curam tetapi berpasir sehingga agak kesulitan waktu berjalan. Di perjalanan hampir tidak menemui batuan besar, seakan-akan kita berjalan di tengah gurun pasir. Tanah berpasir ini terbentuk karena letusan gunung Hoei (2702 m) anak gunung Fuji yang terletak di sebelah tenggara pada tahun 1707. Rute ini tidak banyak peminatnya karena jarak ke puncak yang jauh dan jumlah pos/stasiun hanya sedikit. Karena jalannya yang berpasir ini biasanya rute ini dipakai sebagai jalan pulang setelah naik dari rute yang lain.</span></div>
<div>
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Pada musim pendakian (bulan Juli-Agustus) banyak sekali wisatawan yang datang, sehingga bagi pemulapun tidak perlu takut tersesat sampai di puncak, karena selain sudah disediakan petunjuk jalan, juga di jalan banyak orang yang sama-sama akan menuju puncak atau sebaliknya. Bahkan penulis diperjalanan bisa bertemu dengan banyak orang Indonesia yang bekerja sebagai TKI yang kebetulan sedang berlibur. Dan tentu lebih baik mendaki dengan banyak orang dari pada sendirian, karena kita bisa saling memberi semangat ketika kehabisan tenaga. Bagi orang yang tidak terlalu kuat fisiknya bisa berangkat siang hari kemudian istirahat di penginapan sampai saat terbit matahari.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQlYtm0QibO6hsfagHZritszbuNCy9xoJKUC9fVILTtj3vNRRwWaTGJkran6D_YHr_LDap2B8_sj5Jf5ql4Z8lAgZorjgabuRMUdoARK1EtbxzfsCwYZWjWQTASRd6-BXEAusJSa_w9HA/s1600-h/gunung-fuji-1.jpg" style="background-color: white; color: #669922; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-weight: bold; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5272543198928096674" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQlYtm0QibO6hsfagHZritszbuNCy9xoJKUC9fVILTtj3vNRRwWaTGJkran6D_YHr_LDap2B8_sj5Jf5ql4Z8lAgZorjgabuRMUdoARK1EtbxzfsCwYZWjWQTASRd6-BXEAusJSa_w9HA/s320/gunung-fuji-1.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; border: 0px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; display: block; height: 240px; padding: 5px; position: relative; width: 320px;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Puncak tertinggi Gn Fuji</td></tr>
</tbody></table>
<br style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;" />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Kantor pos tertinggi</span><br />
<span style="background-color: white; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif;">Menariknya di atas puncak disediakan kantor pos. Kantor pos ini dibuka berbarengan dengan musim pendakian. Untuk tahun 2003 ini dibuka tgl dari 10 Juli s/d 20 Agustus, buka pada jam 6 pagi sampai jam 2 siang. Pada tahun kemarin tercatat 11 ribu orang menggunakan jasa pos ini dengan jumlah total surat yang masuk sebanyak 80 ribu pucuk surat. Nah, siapa yang mau mencoba mengirim surat ke teman di Indonesia dari kantor pos tertinggi ini?</span></div>
</div>
Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-12399052698419855982012-08-28T17:35:00.004-07:002012-08-28T17:35:51.057-07:00<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 24px; font-weight: normal; margin: 0.75em 0px 0px; position: relative;">
Bazaar, Flea market, Flohmarkt</h3>
<div class="post-header" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1.5em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-5784693158668164712" itemprop="articleBody" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4; position: relative; width: 610px;">
<br /><div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
Seperti ketika tinggal di Jepang, saya doyan berburu barang seken dari pasar bekas atau fleamarket atau kalau di Jepang sering disebut Bazaar.<br /><br />Begitu juga ketika saya tinggal di Hamburg, untuk membeli barang-barang antik Eropa untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh saya mencarinya di flea market ini. Di Jerman disebutnya flohmarkt.<br /><br />Hal ini dimulai ketika hari Minggu jalan ke kampus, kok ada kerumunan orang di area parkir Stasiun. Pas dilihat ternyata ada pasar kaget yang menjual barang bekas. Setelah itu saya jadi rajin mencari tempat-tempat yang menyelenggarakan pasar bekas ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfsB6t6cf09yBS5o0bZ6itseE92PNgq_XzweHYv2dnKKjUhQJhbaOSO_jrCd5I-ShBwfmYwuCkXiJpz2Hk22ZrPdc-Uz2-tpzuS0sj298DbX65ncQ8gOqyQ0HLZJzF_ByoV2VdcDifH62j/s1600-h/flohmarkt-2.jpg" style="color: #223344; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304761408923968546" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfsB6t6cf09yBS5o0bZ6itseE92PNgq_XzweHYv2dnKKjUhQJhbaOSO_jrCd5I-ShBwfmYwuCkXiJpz2Hk22ZrPdc-Uz2-tpzuS0sj298DbX65ncQ8gOqyQ0HLZJzF_ByoV2VdcDifH62j/s320/flohmarkt-2.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 1px solid rgb(187, 187, 187); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; cursor: pointer; float: left; height: 192px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; padding: 4px; position: relative; width: 320px;" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-style: italic; line-height: 18.899999618530273px;">Suasana Flohmarkt di salah satu area parkir stasiun di Hamburg</span><div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
Biasanya informasi flohmarkt ini saya dapatkan dari poster-poster yang ditempel di tiang listrik sekitar stasiun atau di tempat pemberhentian bis. Atau bisa juga kita dapatkan dari websitenya.<br /><br />Karena masih bego bahasa Jerman, biasanya saya ambil foto posternya dengan kameraku, setelah itu di rumah buka kamus bhs Jerman, atau minta tolong Mbah Google untuk terjemahkan ke Bhs Inggris. Kemudian saya cari lokasinya dengan googlemap, lalu dengan meminjam sepeda Ibu Kost, saya berangkat ke lokasinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span lang="DE"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMHU59l5Vykbm1v5Ng4-zOD72YsB87coFNzmjUeCnI7ALkLSfhvCpuQzLu-LPDQ19aVNIYGo4ObbV5F1i5PUo88NRViHXGseO9QLMk0vnnanCFwvP7Za7NN_vE5qCrhiyLz4iyVn7wNcg7/s1600-h/flohmarkt.jpg" style="color: #223344; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304762299993658674" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMHU59l5Vykbm1v5Ng4-zOD72YsB87coFNzmjUeCnI7ALkLSfhvCpuQzLu-LPDQ19aVNIYGo4ObbV5F1i5PUo88NRViHXGseO9QLMk0vnnanCFwvP7Za7NN_vE5qCrhiyLz4iyVn7wNcg7/s320/flohmarkt.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 1px solid rgb(187, 187, 187); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; cursor: pointer; float: left; height: 290px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; padding: 4px; position: relative; width: 320px;" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-size: 14px; font-style: italic;">Iklan flohmarkt yang saya jepret di salah satu pohon.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 18.899999618530273px; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
Sekolah-sekolah TK biasanya punya jadwal penyelenggaraan flohmarkt ini, tapi barang yang dijual kebanyakan mainan anak-anak, buku-buku cerita dan baju anak-anak. Ya iya lah, sasarannya juga ibu-ibu yang punya anak TK. Cuma kalau dilihat barangnya, baju-baju anakpun tidak terlalu bagus kualitasnya, hanya level "layak pakai". Berbeda ketika waktu di Jepang, baju-baju yang dijual di bazaar TK biasanya 90% baru, sehingga baju anak saya hampir semuanya saya dapatkan dari Bazaar ini.<br /><br />Yang saya cari di Flohmarkt adalah barang antik yang bisa saya bawa pulang seperti lukisan dan barang keramik khas Eropa. Memang harganya mahal-mahal, tapi ada beberapa yang bisa nego. Waktu mencari barang pedagangnyapun harus kita pilih. Biasanya kalau pedagangnya nenek-nenek tidak bisa diajak bahasa Inggris, lebih baik kita hindari.</div>
</div>
Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-18832525295316221062012-08-28T17:35:00.002-07:002012-08-28T17:35:14.328-07:00Fischmarkt di Hamburg<br />
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3595214755761069423" itemprop="articleBody" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4; position: relative; width: 610px;">
<span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;">Fischmarkt adalah salah satu icon kota Hamburg. Arti dari fischmarkt sendiri adalah pasar ikan. Tapi kalau kita lihat di sana bukan hanya ikan, semua barang bisa kita dapatkan. Mulai dari sayur, buah-buahan, baju, aksesoris, binatang peliharaan dan souvenir. Pasar ini dibuka pagi hari sampai menjelang siang.</span><br /><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;"><br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBmzwFcB0xTzHRf3fNsS18Rgj5JxiKfA-vVKrirmpALxpeEWURcnzrQ7RjhUNdjqeeT33h9HLTQ-4ZtJOj7UCXb7boO5u0VmA1XoRCFmVLjCc00zwDhBnxW-NEOVKzynX-6t0TbUu6iVA/s400/DSC04271.JPG" style="background-color: #eeeecc; color: #223344; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBmzwFcB0xTzHRf3fNsS18Rgj5JxiKfA-vVKrirmpALxpeEWURcnzrQ7RjhUNdjqeeT33h9HLTQ-4ZtJOj7UCXb7boO5u0VmA1XoRCFmVLjCc00zwDhBnxW-NEOVKzynX-6t0TbUu6iVA/s400/DSC04271.JPG" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 1px solid rgb(187, 187, 187); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; cursor: pointer; float: left; height: 164px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; padding: 4px; position: relative; width: 400px;" /></a><br /><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; font-style: italic; line-height: 18.899999618530273px;">Fischmarkt dilihat dari tengah sungai Elbe</span><br /><br style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;" /><br style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;" /><br style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;" /><br style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;" /><br style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;" /><br style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;" /><br style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;" /><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;"><br /></span><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;"><br /></span><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;">Memang bila dibandingkan dengan harga di Supermarket, harga-harga di sini jauh lebih murah. Apalagi kalau sudah menjelang penutupan, barang dagangan mereka diobral habis, khususnya barang dagangan yang mentah seperti sayur dan buah. Kita beli satu malah dikasih 2.</span><br /><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px;"><br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw0_9JNrvXURfc1uT6DQM0dP7RjaoC8eESSKVwMmeTvkGZm-oJy_06Gn5cZ6heEDvdAdI3n1znmzxoUO54VhnpepVwO5bTa7y7Ck5s6qkp-kRoKk1yP27p1VtfmsLV-wRtqYHlm8aoSOo/s1600-h/fishmarkt.jpg" style="background-color: #eeeecc; color: #223344; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 18.899999618530273px; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5303563840522940114" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw0_9JNrvXURfc1uT6DQM0dP7RjaoC8eESSKVwMmeTvkGZm-oJy_06Gn5cZ6heEDvdAdI3n1znmzxoUO54VhnpepVwO5bTa7y7Ck5s6qkp-kRoKk1yP27p1VtfmsLV-wRtqYHlm8aoSOo/s400/fishmarkt.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 1px solid rgb(187, 187, 187); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; cursor: pointer; height: 300px; margin: 0px 0px 5px; padding: 4px; position: relative; width: 400px;" /></a><br /><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 18.899999618530273px;"><br /><span style="font-style: italic;">Suasana ke</span></span><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; font-style: italic; line-height: 18.899999618530273px;">ramaian di Fischm</span><span style="background-color: #eeeecc; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; font-style: italic; line-height: 18.899999618530273px;">arkt</span></div>
Tiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8474809764022327641.post-40054118537945889272012-08-28T00:47:00.001-07:002012-08-28T00:47:55.547-07:00TestTestTiket Clubhttp://www.blogger.com/profile/03132010168641968195noreply@blogger.com